TUGAS
MATRIKULASI
ISU
MUTAKHIR SENI RUPA
(MENGANALISIS
KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI YANG MEMILIKI NILAI MUTAKHIR)
OLEH :
SUKARDI
PENDIDIKAN
SENI RUPA
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
Menganalisis
(Mendeskripsikan ) Sebuah Karya 2 Dimensi yang memiliki nilai-nilai
kemuktahiran !
PEMBAHASAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), Karya berarti hasil ciptaan yang
bukan saduran, salinan, atau terjemahan; serta juga merupakan hasil ciptaan
yang bukan tiruan. Sedangkan Seni berarti halus (tentang rabaan); kecil dan
halus; tipis dan halus. Seni sendiri berasal dari bahasa sansekerta (sani) yang
berarti ‘pemujaan, persembahan dan pelayanan’. Jadi, kata tersebut punya kaitan
yang erat dengan upacara keagamaan yang disebut juga dengan ‘kesenian’. Dari
penjabaran beberapa para ahli dapat disimpulkan bahwa seni adalah hasil dari
aktifitas batin yang kemudian direfleksikan dalam bentuk suatu karya yang
kemudian mampu membangkitkan perasaan senang dari orang lain yang melihat atau
mendengarnya.
Karya
Seni berarti Unsur-unsur yang membentuk mekanis, seperti jenis, bukti, dan
ilustrasi, Produksi benda-benda seni atau kerajinan, dan bisa juga berarti Benda
jadi yang diproduksi. Menurut Wikipedia Karya Seni merupakan barang fisik yang
estetis atau ciptaan artistik. Terlepas dari "karya seni", yang dapat
digunakan untuk karya apa pun yang dianggap sebagai seni dalam arti luas,
termasuk karya sastra dan musik, istilah ini berlaku terutama untuk bentuk seni
visual portabel yang nyata. Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa
Karya Seni Adalah hasil penciptaan terhadap benda, termasuk karya sastra atau
musik, yang mengandung nilai artistik maupun estetis dan merupakan barang
orisinil yang bukan merupakan suatu barang salinan atau tiruan.
Karya
Seni rupa 2 dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki batas dua sisi, yaitu
sisi panjang dan sisi lebar. Seni rupa 2 dimensi tidak memiliki ruang karena
tidak memiliki ketebalan atau ketinggian. Karya seni rupa pada zaman sekarang
ini semakin mutakhir. Ada beberapa hal yang menyebabkan semakin mutakhir yaitu
mulai dari pengaruh arus globalilasi,
peralatan yang semakin canggih dan akulturasi budaya. Kemutakhiran terhadap
karya seni rupa dapat dilihat dari beberapa sisi yakni kemutakhiran dari sisi
kebaruan, kemutakhiran dari sisi waktu, teknik yang digunakan, sisi model yang
diterapkan, ataupun dimensi terhadap karya tersebut.
Berikut
ini merupakan karya yang mutakhir menurut saya pada zaman sekarang ini yang
kemudian akan diikuti dengan penjelasan alasan dibalik nilai-nilai kemuktahiran
dari karya yang saya paparkan.
Master in focus,
Karya : Sandesh S
Rangnekar
Lukisan di atas
merupakan karya terbaru seorang seniman asal India bernama Sandesh S.
Rangnekar. Ia melukis karyanya di atas lembaran daun yang cukup lebar. Daun itu
bernama daun peepal. Seni, dalam berbagai bentuknya, selalu menjadi titik fokus
dalam kehidupan Sandesh Rangnekar. Dia tidak asing lagi dengan Timur Tengah
karena ia telah menghabiskan lebih dari 14 tahun di Oman, Dubai dan Bahrain.
Namun, itu adalah Kesultanan Oman dan keindahan yang tenang dari negara ini
yang memenangkannya. Dia saat ini bekerja sebagai Creative Director di media dan
publishing house.
Sandesh
merupakan seniman kreatif yang mampu menciptakan lukisan unik di atas daun
kering. Tak hanya kreatif, hasil karya pria muda ini dinilai sangat mengagumkan
dan bikin terpesona. Lukisan karyanya ini memiliki desain yang begitu mengesankan
dengan polesan warna yang sangat rapi dan tekstur yang lembut. Sandesh S.
Rangnekar menggunakan cat air untuk menghasilkan lukisan miniaturnya. Potret
selebritis artis lainnya termasuk Ratu, Michael Jackson dan gambar ikonik
aktris Marilyn Monroe yang memegang bajunya saat ia meledak popularitasnya. Dia
berkata: "Lukisan air air hidup dilakukan pada daun peepal kering. " Untuk
mendapatkan gambaran tentang betapa sulit dan lamanya membuat seni di atas daun
ini, pertama-tama Anda harus tahu tentang daun peepal. Daunnya memiliki arti
penting karena pendiri Buddhisme, Siddhartha Gautama, dikatakan telah duduk di
bawah pohon daun peepal saat ia tercerahkan lebih dari 2.000 tahun yang lalu.
Lukisan Michael Jackson dan aktris Marilyn
Monroe
Sandesh
mencintai seni lukis di atas daun kering sejak usianya masih 10 tahun. Awalnya,
ia mengenal lukisan ini dari sang ayah, Sadashiv G Rangnekar. Sang ayah juga
merupakan pelukis ternama India yang melukis di daun kering yakni daun peepal. Kagum
pada lukisan sang ayah, Sandesh pun mulai belajar melukis. Ia meminta sang ayah
agar mengajarinya. Perlahan tapi pasti, pria muda ini akhirnya berhasil
menciptakan lukisan-lukisan mengagumkan di atas daun kering. Dan kini, karyanya
telah diakui sebagai karya seni yang begitu mengesankan dan bernilai seni
tinggi.
Daun
hijau peepal membutuhkan waktu sekitar 40 hari pengolahan sebelum digunakan
sebagai media lukisan. Tujuannya adalah untuk menyingkirkan kulit daun yang
hijau sehingga hanya jaring bersih tembus pandang. Untuk melakukan itu, seniman
menyimpan daunnya di air selama lebih dari sebulan, dan kemudian dengan lembut
menyisir kulit dengan sikat dan jari mereka.
Proses
mengubah daun peepal hijau menjadi daun bersih tipis membutuhkan waktu 30-40
hari dan lukisan Sandesh membutuhkan waktu hingga dua hari untuk
menyelesaikannya. Setiap daun direndam dalam air selama beberapa hari sebelum
bisa dicat.
Lukisan
pada daun peepal adalah pekerjaan yang sulit, yang menurut Sandesh membutuhkan
kecerdikan dan kesabaran dari sang seniman. Sandesh, yang bekerja sebagai
Creative Director di sebuah media dan penerbit di Oman, tidak dapat menggunakan
pensil untuk menggambarkan lukisannya karena tekanannya bisa merobek daunnya.
Begitu
kanvasnya siap, Sandesh S. Rangnekar menggunakan sikat ujung halus untuk
melukis dengan cermat potret rinci dari berbagai ikon pada mereka, proses
melelahkan yang biasanya memakan waktu sekitar dua hari per karya seni. Bentuk
kesenian ini membutuhkan ketepatan dan kesabaran, namun hasil akhirnya lebih
berharga daripada semua pekerjaan. "Kehidupan daun tergantung bagaimana
Anda melestarikannya. Itu harus dibingkai meskipun, jika Anda tetap buka, debu
akan mengisinya dan lukisannya akan hilang, Anda tidak bisa membersihkan
sehelai daun, " Tuturnya.
Untuk
membuat lukisan di atas daun peepal kering sendiri tidaklah mudah. Selain Sandesh
perlu mengeringkan daun sedikitnya selama 1 bulan juga daun itu selanjutnya
harus direndam di dalam air agar teksturnya jadi makin kuat dan baik.
Serat-serat pada daun harus dibersihkan dengan sangat hati-hati agar teksturnya
jadi halus dan lembut. Setelah melalui proses yang panjang, daun peepal yang
telah siap bisa dimanfaatkan sebagai media lukis.
Agar
lukisan di daun peepal keringnya tak mudah rusak, Sandesh harus menaruh lukisan
tersebut di dalam bingkai kaca. Lukisan yang dibuat pria ini sangat
bermacam-macam. Lukisan tersebut mulai dari lukisan wajah artis Bollywood
maupun Hollywood, tokoh agama setempat, pahlawan nasional, replika lukisan
ternama dunia, lukisan pemandangan, lukisan tanaman dan masih banyak lagi.
A.
Analisis
Deskriptif Lukisan
a. Analisis
berdasarkan unsur-unsur seni rupa
Seni rupa dibangun dari beberapa
unsur yang saling membentuk suatu kesatuan padu sehingga dapat dinikmati secara
utuh. Unsur-unsur seni rupa merupakan unsur yang digunakan untukmewujudkan
sebuah karya seni rupa.
a) Titik
dan garis
Kesan titik dan garis
yang terdapat pada lukisan di atas berjudul “Master in Focus” terdapat dua
jenis, yakni kesan dan garis yang muncul karena penggambaran objek sendiri dan
kesan yang muncul karena objek itu sendiri yang merupakan media lukisan. Kesan
garis dari objek terkesan sangat tegas akibat dari pengolahan daun peepal yang
merupakan urat-urat daun sedangkan kesan garis dan titik dari objek lukisan
terkesan halus yang sengaja dibuat sipencipta untuk memunculkan lukisan yang
realis.
b) Bidang
dan bentuk
Bidang yang digunakan
pada lukisan tersebut adalah Daun Peepal yang merupakan daun yang bersejarah
bagi orang India. Bidang tersebut berbentuk tak beraturan di mana bagian
bawahnya cenderung lebih melebar dan semakin ke atas bentuk bidangnya semakin
meruncing. Namun bidang jenis ini memiliki karakter sendiri dimana lebih
berwujud artistik
c) Tekstur
Tekstur
merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan halus,
kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut
dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Tekstur pada lukisan tersebut
bersifat maya, artinya kesan permukaan pada lukisan berbeda dengan apa yang
disaksikan oleh mata. Jika kita melihat lukisan tersebut, urat-urat pada
lukisan tersebut seakan timbul bila disentuh namun sebenarnya permukaan lukisan
tersebut sudah halus karena sudah diolah sehingga daunnya menjadi rata dan
halus.
d) Warna
Warna
adalah salah satu unsur seni rupa yang membuat suatu ciptaan para seniman
terasa hidup dan lebih eksresif. Lukisan di atas memiliki latar belakang warna
yang cenderung gelap dimana background dari lukisan tersebut yaitu perpaduan
antara warna hitam dan hijau gelap meskipun sedikit dihiasi dengan kesan
cahaya. Sedangkan objek lukisannya merupakan perpaduan antara warna gelap dan
terang. Ini sengaja diciptakan oleh pelukis untuk menimbulkan kesan tersendiri
pada lukisannya yakni kesan cahaya. Pada lukisan tersebut seseorang dengan
kulit tampak hitam dengan menggunakan pakaian putih sedang fokus menatap bola
yang ada di depannya dan bersandar pada sebuah kayu yang berwarna hitam.
Nampaknya merupakan suatu alat tapi tidak jelas ditampilkan dalam lukisan. Pertemuan
antara kesan warna yang tegas antara dominasi hitam dan putih seakan merupakan
isyarat dari penulis untuk mempertegas lukisannya sehingga bisa nampak makna
dari lukisan tersebut.
b. Analisis
berdasarkan Prinsip seni rupa
a)
Kesatuan (unity)
Prinsip
kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa.
Elemen-elemen pada lukisan tersebut saling menunjang satu sama lain dalam
membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Seseorang yang tampak menatap sebuah
bola dengan tangan yang siap menjemput bola tersebut membuat irama lukisan
tersebut sangat menyatu.
b)
Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah prinsip guna menyatukan unsur yang ada di
dalam seni rupa dari berbagai bentuk berbeda. Keselarasan di lukisan tersebut
muncul dengan adanya kesesuaian, kesamaan, dan tidak bertentangan. penataan bentuk,
teksture, atau warna-warna yang berdekatan pada lukisan membuatnya tampak
selaras.
c)
Penekanan (kontras)
Prinsip penekanan adalah kesan dimana diperoleh karena
adanya dua unsur yang berlawanan. Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk,
dan ukuran di lukisan memberikan kesan yang tidak monoton. Seperti kita lihat
di lukisan pencampuran antara warna hitam dan warna putih yang berkesan cahaya
memberikan warna kontras yang menyejukkan bila di pandang.
d)
Irama (rhytm)
Prinsip irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur
secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan prinsip dari
unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau
susunan variasi warna. Untuk jenis pengulangan unsur-unsur pada lukisan
beraneka macam jenisnya, baik itu sekadar variasi warna, perbedaan garis dan
juga variasi bentuk yang beragam namun tetap diulang dengan teratur dan
terstruktur.
e)
Gradasi
Gradasi merupakan susunan warna berdasarkan tingkat perpaduan
berbagai warna yang digunakan di dalam karya seni secara berangsur angsur.
Background pada lukisan di atas bergradasi dari hijau, hijau tua kemudian ke
warna hitam sedangkan objek lukisan kebayakan gradasi langsung dari warna hitam
ke putih atau sebaliknya.
f)
Proporsi
Prinsip proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan
bagian-bagian kesenian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Prinsip
ini bertanggung jawab membandingkan antara tubuh manusia dengan dengan sebuah bola kecil yang sedang
ditatapnya sehingga terlihat selaras dan enak dipandang. Selain itu proporsi
ini juga berperan membandingkan anatomi tubuh pada seseorang di lukisan yang
nampak menghadap ke samping sehingga terlihat enak dilihat.
g) Komposisi
komposisi berhubungan dengan penyusunan unsur-unsur seni rupa
sehingga menjadi susunan yang teratur, serasi, sehingga menghasilkan karya seni
yang bagus dan menarik sehingga dapat bertujuan untuk menampilkan ekspresi.
Pada lukisan di atas ada beberapa yang menjadi komposisi diantaranya manusia
yang sedang memakai baju putih dan gelang berpangku pada sebuah kayu yang
nampaknya merupakan suatu alat namun tidak jelas ditampilkan pada lukisan dan
sebuah bola didepannya. Susunan komposisi ini menurut saya sudah serasi dan
teratur meskipun dengan objek yang sederhana.
h)
Keseimbangan (balance)
Prinsip keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu
susunan kesenian dimana diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya
tarik seni yang sama pada tiap-tiap sisi susunan. Berkaca pada lukisan di atas
menurut saya cukup seimbang. Alasanya sederhana yakni posisi manusia yang
sedang menghadap ke arah ruang kosong pada media lukisan meskipun si objek
manusia tersebut berada di pinggir. Keseimbangan terlihat jelas dengan adanya
kerakan tangan yang ingin menangkap bola kecil yang ada di pinggir lukisan yang
bersebrangan dengan si objek manusia.
c. Analisis
berdasarkan Makna
Makna adalah hubungan antara lambang
bunyi dengan acuannya. Makna merupakan bentuk responsi dari stimulus yang
diperoleh pemeran dalam komunikasi sesuai dengan asosiasi maupun hasil belajar
yang dimiliki. dengan asosiasi maupun hasil
belajar yang dimiliki. Ujaran manusia itu mengandung makna yang utuh. Keutuhan
makna itu merupakan perpaduan dari empat aspek, yakni pengertian (sense),
perasaan (feeling), nada (tone), dan amanat (intension).
Makna yang terkandung dalam sebuah karya
seni merupakan representasi seorang seniman dalam melihat hal yang akan
ditawarkan kepada dunia luar, yaitu penikmat, publik, atau masyarakat umum.
Seorang kolektor atau penikmat dalam sebuah pameran tentunya akan bertanya
tentang makna yang terkandung dalam karya-karya yang dipamerkan. Hal itu
merupakan bagian dari komunikasi antara penikmat dan karya seni sehingga akan muncul pemahaman
dalam diri penikmat seni tersebut.
Untuk melihat keunikan-keunikan tersebut, dapat kita melihatnya dalam
karya seni yang dihasilkan oleh Sandesh
S Rangnekar berjudul “ Master In Focus”. Menganalisis
judul dari lukisan tesebut dapat kita telaah yang pertama adalah Master, di
mana kita tahu master berarti yang
utama dan yang paling tinggi di antara yang lain. Pencipta lukis ingin
menggambarkan sesuatu yang paling tinggi dan utama pada lukisannya. Kemudian,
kedua arti dari focus adalah konsentrasi
penuh terhadap 1 tujuan. Dimanapun sebenarnya kita butuh untuk fokus.
Baik itu di dunia nyata dan lebih-lebih di dunia online (Internet) yang saat
ini di ibaratkan seperti hutan belantara. Dengan menggabungkan kedua arti dari
kata tersebut dapat kita menarik maksud dari lukisn tersebut yakni pelukis
ingin menggambarkan tingkatan utama dan tertinggi dalam melakukan focus atau
konsentrasi penuh pada suatu urusan.
Selanjutunya kita akan menganalisis makna sesuai dengan objek
pada lukisan. Pada lukisan tersebut, seseorang dengan ekspresi serius sedang
menatap bola di depannya dengan mata yang sangat tajam dan serius disertai
dengan tangan yang terangkat. Dari mimik tubuhnya seakan manusia pada objek
lukisan tersebut ingin menangkap bola yang berada di depannya. Dengan
memperhatikan secara seksama, seakan-akan bola tersebut mengarah secara
bergerak ke hadapan si objek manusia sehingga orang tersebut dengan sigap
mengangkat tangannya dan ingin menjemput bola tersebut.
Berdasarkan analisis tersebut, sipencipta lukisan seakan-akan
mengajak kita untuk bisa selalu fokus dalam mendapatkan suatu tujuan. Baik itu
tujuan yang mudah ditempuh yang dalam hal ini bola yang sedang diam, apalagi
tujuan yang sulit untuk dicapai yang juga dalam hal ini adalah bola yang seang
bergerak. Kita dituntut sebaiknya untuk selalu fokus dalam mengatasi setiap
masalah dan bersungguh-sungguh fokus dalam mencapai suatu tujuan yang
diharapakan.
B.
Analisis
Kemutakhiran Lukisan
Adapun
yang menjadikan lukisan mutakhir menurut saya adalah mutakhir dari sisi model.
Lukisan Sandesh R. Rangnaker memiliki model yang sangat unik, yakni lukisan
artistik yang berada di atas daun peepal. Daunnya memiliki bentuk yang indah
karena mereka lancip ke titik jarum. Model yang unik dan artistik tersebut
menimbulkan takjub orang yang melihatnya sehingga menjadi karya yang mutakhir.
Kemutakhiran
yang kedua menurut saya adalah mutakhir dari sisi bahan dalam menciptakan
karyanya tersebut. Daun pepal adalah Daun yang memiliki arti khusus bagi umat
Budha, karena pendiri Buddhisme, Siddhartha Gautama, telah duduk di bawah pohon
peepal saat ia tercerahkan, lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Daun peepal juga
digunakan untuk menulis sebelum kertas ditemukan. Hal yang menjadikan mutakhir
dari segi bahan ini yakni penggunaan daun pepal dalam media lukisan yang
memiliki objek terkini. Lukisan yang dibuat pria ini sangat bermacam-macam.
Lukisan tersebut mulai dari lukisan wajah artis Bollywood maupun Hollywood,
tokoh agama setempat, pahlawan nasional, replika lukisan ternama dunia, lukisan
pemandangan. Perpaduan antara media lukisan yang telah lama dikenal dengan
objek terkini menyebabkan lukisan ini menjadikannya lukisan yang mutakhir.
Kemutakhiran
yang ketiga menurut saya adalah mutakhir dari sisi Teknik dalam menciptakan
karyanya tersebut. Daun hijau peepal membutuhkan waktu sekitar 40 hari
pengolahan sebelum digunakan sebagai media lukisan. Proses mengubah daun peepal
hijau menjadi daun bersih tipis membutuhkan waktu 30-40 hari dan lukisan
Sandesh membutuhkan waktu hingga dua hari untuk menyelesaikannya. Untuk melakukan itu, seniman menyimpan
daunnya di air dan kemudian dengan lembut menyisir kulit dengan sikat dan jari
mereka. Tujuannya adalah untuk menyingkirkan kulit daun yang hijau sehingga
hanya jaring bersih tembus pandang. Waktu pengolahan media lukisan yang lama
dan proses pengerjaan yang cukup rumit dimana butuh ketelitian yang tinggi
serta kehati-hatian menjadikan karya ini mutakhir menurut saya.
REFERENSI
No comments:
Post a Comment