Monday, January 8, 2018

Desain Sistem Intruksional (System Intructional Design)

PENELITIAN DAN PENGEMBANAGAN

(MENGURAIKAN DESAIN SISTEM INTRUKSIONAL MENURUT SEORANG AHLI DENGAN KALIMAT SENDIRI )

OLEH :

SUKARDI

PPS UNM

DESAIN SISTEM INTRUKSIONAL

1.    Pengertian Desain Sistem intruksional
            Menurut Bela Banathy, penyusunan Sistem Intruksional sebaiknya dilakukan melalui beberapa prosedur yang jelas. Desain Sistem Intruksional menurut Bela Banathy adalah Hasil analisis terhadap kegiatan belajar yang dilakukan dengan melakukan pengembangan rencana pembelajaran. Pengembangan ini dimulai dari proses merumuskan tujuan yang kemudian digunakan untuk menganalisis kegiatan belajar dan mengembangkan tes. Dari hasil desain sistem instruksional dan pengembangan tes, kemudian dilaksanakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Hasil dari evaluasi pembelajaran tersebut kemudian digunakan untuk kegiatan perbaikan. Keseluruhan proses tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik dalam merumuskan tujuan.
           
2.    Model pengembangan Desain Sistem Intruksional menurut Bela H. Banathy
       Model Banathy dikembangkan pada tahun 1968 oleh Bela H. Banathy. Model yang dikembangkannya ini berorientasi pada hasil pembelajaran, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sistem, yakni pendekatan yang didasarkan pada kenyataan bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu hal yang sangat kompleks, terdiri atas banyak komponen yang satu sama lain harus bekerja sama secara baik untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya.
       Ada 6 tahap yang menjadi model pengembangan Desain Sistem Intruksional Banathy. Adapun tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut :
            Pertama adalah merumuskan tujuan (formulate objectives), yaitu merumuskan argumen yang menyatakan bahwa apa saja yang diinginkan dari pelajar atau peserta didik untuk dikerjakan, diketahui, dan dirasakan sebagai apresiasi atau pengalaman dalam proses belajarnya. Pada tahap ini ada 2 tujuan yang ingin dicapai yakni tujuan umum yang diharapakan dari peserta didik dalam jangka panjang dan tujuan khusus yang lebih spesifik yang diharapkan dari siswa dalam jangka pendek.
            Kedua, mengembangkan tes ( develop test) yaitu dalam tahap ini dilakukan pengembangan terhadap alat tes untuk mengukur tujuan yang telah diformulasikan sebelumnya. Pengembangan alat tes ini harus berdasarkan pada tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, dan digunakan untuk mengetahui kompetensi apa yang sudah dicapai peserta didik dan seberapa tingkatan dapat dikuasai oleh peserta didik.
            Setelah mengembangkan tes selanjutnya adalah menganalisis kegiatan belajar (analyze learning task), yaitu merumuskan apa yang sebaiknya dipelajari oleh peserta didik sehingga dapat menunjukan tingkah laku yang bisa  diharapkan nantinya. Dalam tahapan ini sebaiknya karakteristik kemampuan awal peserta didik sudah dapat diketahui dengan jelas oleh instruktur sehingga tidak akan terjadi kegiatan atau proses yang dilakukan peserta didik adalah proses yang sudah dikuasi oleh peserta didik sebelumnya.
            Keempat adalah mendesain sistem instruksional (design system) yaitu pada tahap ini perlu mempertimbangkan beberapa kemungkinan alternatif dan identifikasi apa yang seharusnya dikerjakan  untuk menjamin bahwa peserta didik akan menguasai beberapa kegiatan-kegiatan yang telah dianalisis pada beberapa tahap sebelumnya.
            Selanjutnya adalah  melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil (implement and test output) yaitu langkah utama yang sudah dirancang sedemikian rupa atau pembelajaran yang sudah didesain, ditest, dan diujicobakan sebelum dilaksanakan. Kemudian pada kegiatan yang dilaksanakan ini maka akan diperoleh sistem yang perlu dikaji untuk disempurnakan.
            Terakhir adalah mengadakan perbaikan (change to improve), pada tahap ini, kita melakukan umpan balik dari hasil-hasil yang diperoleh pada langkah sebelumnya. Dengan berdasarkan data tersebut maka kemungkinan akan terjadi perubahan sistem atau memperbaiki sistem pembelajaran jika diperlukan atau apabila terjadi sesuatu yang perlu disempurnakan.
            Bela H. Banathy menyadari bahwa tujuan dari Sistem Intruksional adalah proses pembelajaran. Dia menyadari bahwa lingkungan belajar adalah fokus yang sebenarnya,Oleh karena itu pengaturan waktu bisa disesuaikan dengan kondisi belajar disebabkan kita belajar pada tingkat waktu yang berbeda. Selain itu, peserta didik diharapkan lebih berperan aktif dalam proses belajar dan Guru di sini berperan dalam mengelola pengaturan lingkungan belajar yang efektif.
     Banathy kemudian membagi peran aktif peserta didik ini ke dalam dua jenis  sistem pendidikan :
     Yang pertama adalah pelajar bereaksi terhadap peran aktif Guru. Guru memilih konten atau materi pembelajaran yang menarik kemudian peserta didik bereaksi terhadap materi tersebut. Proses pembelajaran guru dengan memberikan rangkaian pembelajaran , sementara peserta didik secara pasif menghubungkannya. Sementara itu, guru tidak memberikan dorongan dan batasan terhadap setiap respon siswa.
     Pada sistem yang kedua, peserta didik berperan aktif dalam memilih konten dan pengalaman belajar sementara proses pemikiran peserta didik melibatkan organisasi atau rangkaian konteks pembelajaran sehingga peserta didik lebih kritis dalam belajar.
            Pendekatan 2 jenis sistem pendidikan ini bersifat multi-arah, karena tidak hanya memungkinkan umpan balik, namun juga memberi strategi umpan balik untuk memilih pengalaman belajar. Dengan demikian, sistem instruksional bersifat dinamis sehingga bisa lebih fungsional.





REFERENSI



No comments:

Post a Comment

Desain Sistem Intruksional (System Intructional Design)

PENELITIAN DAN PENGEMBANAGAN (MENGURAIKAN DESAIN SISTEM INTRUKSIONAL MENURUT SEORANG AHLI DENGAN KALIMAT SENDIRI ) OLEH : SUKARD...