PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN
( DESAIN INTRUKSIONAL DENGAN TEMA “MENGGAMBAR BENTUK UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS”
)
OLEH :
SUKARDI
PENDIDIKAN
SENI RUPA
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2017
PENDAHULUAN
Sebelum memasuki
rancangan Desain Intruksional tentang” Menggambar Bentuk untuk SMA” dengan
durasi waktu 2 jam, alangkah baiknya jika mahasiswa mendeskripsikan terlebih
dahulu tentang model Desain Intruksional yang akan pelajar pedomani pada
rancangan yang akan dibuat.
Mengenai
Model Desain Intruksional yang dikemukakan oleh beberapa ahli bisa dikatakan
memiliki kesamaan pada setiap inti
pembelajaran, yang membedakan hanyalah pada cara yang ditempuh disetiap
pembelajaran. Setiap model yang dikembangkan oleh para ahli tentunya memiliki
analisis, desain atau perancangan, pengembangan bahan ajar, melakukan
implementasi, dan terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap hasil belajar
siswa untuk mengatahui berhasil atau tidaknya suatu Desain Intrukisonal.
Salah
satu model Desain Intruksional di sini yang paling menarik menurut saya
sehingga menjadi pedoman saya membuat rancangan dalam menggambar bentuk untuk
Sekolah Menengah Atas adalah model dari Gerlach dan Ely.
Model
Gerlach dan Ely adalah suatu metode perencanaan pembelajaran yang sistematis
dalam arti setiap unsur memiliki keterkaitan yang saling berhubungan dan
menunjang satu sama lain. Saya berpedoman pada rancangan ini karena menarik
menuut saya yakni memperlihatkan keseluruhan proses pembelajaran yang baik dan memperlihatkan hubungan antara elemen
yang satu dengan elemen yang lain serta menyajikan pola urutan yang dapat dapat
dikembangkan dalam suatu rencana untuk mengajar. Model ini melibatkan sepuluh
unsur Desain Intruksional sebagai pedoman saya dalam merancang perencanaan
pembelajaran yang akan saya bahas satu persatu dalam rancangan yang saya buat. 10
unsur pada model Intruksional ini adalah sebagai berikut :
1.
Merumuskan tujuan pembelajaran (specification of object)
Menurut
Gerlach dan Ely, Tujuan instruksional harus dirumuskan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa pada tingkat
jenjang belajar tertentu. Terdapat empat unsur pokok dalam perumusan tujuan
pembelajaran, diantaranya :
-
Audience, Secara bahasa audience berarti
pendengar. Dalam konteks pembelajaran yang dimaksud audience adalah siswa.
Audience merupakan subjek sekaligus objek dalam pembelajaran.
-
Behavior, adalah tingkah laku atau
aktivitas suatu proses. Dalam konteks pembelajaran, behavior nampak pada
aktivitas siswa dalam pembelajaran.
-
Condition, atau kondisi diartikan
sebagai suatu keadaan. Dalam konteks pembelajaran, condition adalah keadaan
siswa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas pembelajaran, serta persyaratan
yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai.
-
Degree, Dalam konteks ini degree berarti
suatu perbandingan. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan kondisi sebelum dan
setelah belajar.
2.
Menentukan isi materi (specification of
content)
Pemilihan
materi haruslah spesifik agar lebih mudah membatasi ruang lingkupnya dan dapat
lebih jelas dan mudah dibandingkan dan dipisahkan dengan kelompok lainnya. Isi
materi harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapainya.
3.
Menurut kemampuan awal/penilaian
kemampuan awal siswa (Assesment of Entering behaviors)
Kemampuan
awal siswa ditentukan dengan memberikan tes awal. Pengetahuan tentang kemampuan
awal siswa ini penting bagi pengajar agar dapat memberikan dosis pelajaran yang
tepat; tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.
4.
Menentukan teknik dan strategi (Determination
of strategy)
strategi
merupakan pendekatan yang dipakai pengajar dalam memanipulasi informasi,
memilih sumber-sumber, dan menentukan tugas/peranan siswa dalam kegiatan
belajar-mengajar.
5.
Pengelompokan belajar (Organization of
groups)
Setelah
menentukan pendekatan dan metode, pengajar harus mulai merencanakan bagaimana
kelompok belajar akan diatur.
6.
Menentukan pembagian waktu (Allocation
of times)
yaitu
apakah sebagian besar waktunya harus dialokasikan untuk presentasi atau
pemberian informasi, untuk pekerjaan laboratorium secara individual, atau untuk
diskusi.
7.
Menentukan ruang (Allocation of space)
alokasi
ruang ditentukan dengan menjawab apakah tujuan belajar dapat dipakai secara
lebih efektif dengan belajar secara mandiri dan bebas, berinteraksi antarsiswa,
atau mendegarkan penjelasan dan bertatap muka dengan pengajar.
8.
Memilih media instruksional yang sesuai
(Allocation of Resources)
Gerlach
dan Ely mambagi media sebagai sumber belajar ini ke dalam lima katergori,
yaitu: (a) manusia dan benda nyata, (b)
media visual proyeksi, (c) media audio, (d) media cetak, dna (e) media display.
9.
Mengevaluasi hasil belajar (evaluation
of performance)
Semua
usaha kegiatan pengembangan instruksional di atas dapat dikatakan berhasil atau
tidak setelah tingkah laku akhir belajar tersebut dievaluasi. Instrumen
evaluasi dikembangkan atas dasar rumusan tujuan dan harus dapat mengukur
keberhasilan secara benar dan objektif.
10.
Menganalisi umpan balik (analysis of
feed back)
Data dari
analisis umpan balik yang diperoleh dari evaluasi, tes maupun
tanggapan-tanggapan tentang kegiatan pembelajaran ini menentukan apakah sistem,
metode maupun media yang dipakai dalam pembelajaran tersebut sudah sesuai untuk
tujuan yang dicapai atau masih perlu disempurnakan
Berikut
adalah rancangan desain Intruksional terhadap menggambar bentuk Untuk SMA
dengan berpedoman pada model Gerlach dan Ely.
DESAIN
INTRUKSIONAL
“MENGGAMBAR
BENTUK (KELOMPOK BENDA ) UNTUK SMA”
Satuan Pendidikan : SMA Negeri ... MAKASSAR
Kelas/Semester : IX IPA 1/2
Mata Pelajaran : Seni
Budaya ( Seni Rupa )
Materi Pokok : Menggambar bentuk ( Kelompok Benda)
Waktu :
2 X 45 Menit
A.
TUJUAN PEMBELAJARAN (
Specification of object )
a. Tujuan Umum (Goals)
-
Siswa mampu memahami pengertian dan langkah-langkah
menggambar bentuk.
-
Siswa mampu memahami teknik-teknik dalam menggambar bentuk.
-
Siswa mampu memahami prinsip-prinsip dalam menggambar bentuk
kelompok benda.
b.
Tujuan Umum ( Objektif)
-
Setelah mengamati penjelasan Guru, Siswa kelas IX IPA 1 dapat mendeskripsikan
pengertian menggambar bentuk
-
Setelah memahami penjelasan Guru, Siswa kelas IX IPA 1 dapat
menguraikan langkah-langkah menggambar bentuk.
-
Setelah mengamati demontrasi Guru, Siswa kelas IX IPA 1 dapat
menunjukkan langkah-langkah menggambar bentuk ke dalam suatu karya.
-
Setelah mengamati penjelasan Guru, Siswa kelas IX IPA 1 dapat
menjelaskan teknik-teknik menggambar bentuk.
-
Setelah mengamati penjelasan dan demontrasi Guru, Siswa kelas
IX IPA 1 dapat memilih satu teknik menggambar bentuk dan menunjukkannya dalam
suatu karya.
-
Setelah mengamati penjelasan Guru, Siswa kelas IX IPA 1 dapat
mendeskripsikan prinsip-prinsip menggambar bentuk.
-
Setelah mengamati penjelasan dan demontrasi Guru, Siswa kelas
IX IPA 1 dapat menerapkan prinsip-prinsip menggambar bentuk ke dalam karya gambar
bentuk kelompok benda kubistis dan silindris.
B.
Materi ( Content )
Menggambar bentuk kelompok
benda (Kubistis dan silindris).
a.
Pengertian menggambar bentuk.
Menggambar bentuk merupakan
kegiatan menggambar objek benda secara objektif sesuai keadaan yang sebenarnya.
Artinya, dalam menggambar objek benda digambar sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya baik bentuk, tekstur, warna dan gelap terangnya.
Dengan demikian, Menggambar
bentuk adalah gagasan bentuk yang diwujudkan ke dalam objek dua dimensi
menggunakan kemahiran tangan dengan media titik, garis, bentuk,bidang, warna,
gelap terang dan tekstur yang dibuat dengan memperhatikan ketepatan bentuk,
proporsi, komposisi serta perspektif sehingga menghasilkan karya yang indah.
Pada prinsipnya istilah
gambar bentuk hanya ditujukan pada kegiatan menggambar obyek-obyek benda mati
yang sering dikenal dengan istilah “Still life”, sedangkan pada kegiatan
menggambar bentuk objek manusia dikenal dengan istilah “menggambar model”.
b.
Ragam Objek Gambar Bentuk
Objek gambar bentuk adalah
berbagai jenis benda baik benda alam maupun benda buatan manusia. Berbagai
macam bentuk benda tersebut dapat dibedakan dalam bentuk benda Geometris
(bentuk benda beraturan dan dapat diukur) dan Nongeometris (bentuk benda tak
beraturan/ bebas). Sedangkan menurut bentuk sudut dan bentuk bidang suatu benda
dapat dibedakan menjadi lima bentuk, antara lain sebagai berikut:
- Bentuk Kubistis
Bentuk kubistis adalah
bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk dasar kubus dan balok. Contohnya.
meja, kursi, TV, kulkas, radio, dan lain-lain.
-
Bentuk Silindris
Bentuk silindris adalah
bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk dasar silinder atau tabung. Contohnya.
botol, gelas, termos, kaleng, dan lain-lain.
-Bentuk bebas
Bentuk bebas adalah
bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk dasar tidak beraturan atau bebas.
Contohnya. buah, bunga, daun, batu, dan lain-lain.
- Bentuk Piramid dan Kerucut
Bentuk piramid dan Kerucut
adalah bentuk-bentuk benda dengan bentuk dasar limas atau bagian atas lancip.
Bentuk piramid memiliki sisi dengan bentuk segitiga, adapun bentuk kerucut
merupakan benda berbentuk dasar seperti limas namun tidak bersisi. Contohnya.
kubah, Piramid mesir, terompet, dan lain-lain.
-
Bentuk Bola atau Bulat
Bentuk
bola atau bulat adalah bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk dasar bulat
seperti bola dan bagian dalamnya terkesan berisi (pejal). Contohnya. Semangka,
bola, globe, dan lain-lain.
c. Langkah-langkah menggambar bentuk.
-
Memilih objek yang akan dijadikan model
Langkah awal dala menggambar bentuk adalah memilih model. Benda-benda yang akan
dijadikan model adalah benda-benda mati yang ada dilingkungan kita dalam
kehidupan sehari-hari (still life).
-
Menata objek model
Langkah
kedua dalam menggambar bentuk adalah penataan model di depan si penggambar.
Menata model sebelum memulai mensket gambar itu sangat penting, karena penataan
itu berorientasi kepada keindahan. Jika penataan awal tidak baik maka sulit
mencapai keindahan pada tahap berikutnya karena proses menggambar bentuk hanya
meniru apa adanya.
-
Menskets objek gambar
-Langkah
ketiga dalam menggambar bentuk yaitu mensket benda pada bidang gambar. Kegiatan
mensket menjadi kunci kesuksesan pada tahap proses berikutnya.
-
Mengarsir objek gambar
Langkah
keempat dalam menggambar bentuk adalah mengarsir objek gambar. Kegiatan ini
akan mengkahasilkan bentuk benda yang terlihat jelas dan plastisitas.
-
Finishing gambar
Langkah
kelima dalam menggambar bentuk adalah finishing (penyelesaian karya). Pada
tahap ini yang penting diperhatikan adalah lingkungan objek gambar yang disebut
background (latar belakang). Setelah objek utama dikerjakan secara cermat maka
latar belakang juga harus dikerjakan dengan cermat supaya mendukung penampilan
objek utama tadi.
d. Teknik-teknik menggambar bentuk
-
Cara menggambar teknik pointilis
Pointilis
adalah teknik menggambar bentuk yang dilakukan dengan menggunakan titik-titik
secara berulang-ulang sampai membentuk suatu objek gambar. Sedangkan dalam
istilah sendiri pointilisme merupakan teknik melukis yang mana lukisan yang
dibuat tersebut tersusun atas titik-titik kecil dengan menggunakan berbagai
macam warna hingga membentuk objek gambar.
-
Teknik menggambar arsir
Jadi
teknik menggambar bentuk dengan cara arsir ini bisa dilakukan dengan
menggunakan spidol, pensil, arang, bolpoin ataupun alat tulis lain. Adapun
teknik ini berupa garis-garis yang berulang hingga membentuk sebuah objek
gambar, akan tetapi di sini kita juga harus bisa membuat kesan gradasi gelap
terang dan juga kesan 3 dimensi agar hasil lukisan menjadi lebih hidup.
-
Teknik blok
(siluet)
Teknik
blok atau yang juga akrab disebut teknik siluet ini sebenarnya cara menggambar
yang dilakukan dengan menutup objek gambar menggunakan 1 warna sehingga kesan
yang ditimbulkan hanyalah siluet dari objeknya saja, bukan sebuah detail objek.
-
Teknik
menggambar aquarel (sapuan basah)
Dalam
teknik ini memang sengaja menggunakan media yang basah agar hasil gambarnya
bisa transparan dan catnya bisa cepat menyebar. Sedangkan alat yang paling
tepat dan biasa digunakan adalah kuas berukuran sedang atau kecil.
-
Teknik
dussel (gosok)
Teknik
Dussel atau yang juga dikenal sebagai teknik gosok merupakan salah satu teknik
menggambar menggosok hingga muncul efek gelap terang. Biasanya teknik ini
diterapkan saat menggambar wajah manusia ataupun benda-benda lainnya.
-
Teknik
plakat
Plakat
adalah teknik menggambar bentuk atau teknik lukis yang mengandalkan sapuan cat
yang lebih tebal.
-
Teknlik
linear atau garis
teknik ini bisa dilakukan dengan menggambar suatu
objek, bisa benda ataupun pemandangan dengan mengandalkan garis lurus dan
lengkung.
e. Prinsip-prinsip menggambar bentuk
-
Ketepatan bentuk, yakni bentuk ciri khas benda
masing-masing yang membedakan masing-masing yang membedakan bentuk benda yang
satu dengan bentuk beda yang lainnya. Seperti bentuk kursi yang berbeda dengan
bentuk meja, bentuk ember tidak sama dengan bentuk panci, bentuk buah mangga
tidak sama dengan bentuk buah jambu dan seterusnya.
-
Komposisi atau susunan tata letak benda, ialah
ketepatan menyusun letak masing-masing bagian dari benda itu sendiri atau
masing-masing benda terhadap benda yang lain dan lingkungannya.
-
Perspektif
Secara umum gambar ialah tiruan dari suatu benda dan
alam yang dilihat, dengan demikian apa yang dilihat sebenarnya berupa
bentuk-bentuk 3 dimensi itu harus dapat duwujudkan di atas bidang gambar yang
hanya 2 dimensi. Cara untuk menyatakan hal tersebut menggunakan teknik
perspektif. Perspektif dapat memperlihatkan perubahan benda ataupun warna yang
disebabkan oleh perbedaan jarak benda dari pandangan benda.
-
Proporsi atau perbandingan bagian-bagian obyek
Proporsi atau perbandingan bagian-bagian obyek ialah
perbandingan besar kecilnya bagian demi bagian dari masing-masing benda
(misalnya perbandingan besar kursi dengan besar kakinya atau tingginya), atau
perbandingan antara ukuran benda yang satu terhadap benda yang lainnya.
-
Tekstur ataupun rasa permukaan bahan ialah sifat
permukaan benda yang membedakan antara benda satu dengan benda lain yang tidak
sejenis, seperti benda terbuat kayu, kaca, bambu, logam, tanah liat, dan
lain-lain.kstur benda.
-
Terang gelapnya obyek. Hal ini bertujuan untuk
menentukan bagian benda yang terang dan gelap merupakan upaya untuk menimbulkan
kesan tiga dimensi, agar gambar tidak tampak datar saja.
C. Pretest ( Penentuan kemampuan awal siswa)
Dilakukan dengan 2 Tahap :
a.
Pretest secara teori dengan memberikan pertanyaan
secara acak dan umum mengenai menggambar bentuk.
b.
Pretest secara Praktikum dengan memberikan Objek
sederhana melalui LCD untuk diikuti secara massal dalam uji coba praktek
menggambar dengan mengamati.
D. Teknik dan strategi ( Strategy)
Dalam pembelajaran menggambar bentuk ini terbagi dalam
2 kategori yakni teori dan praktikum dengan durasi waktu 2 jam pelajaran. Meskipun
dengan durasi waktu yang sangat singkat pengajar tetap membagi dalam
pembelajaran teori dan praktikum dikarenakan kedua unsur tersebut saling
berkaitan. 1 jam pelajaran untuk tahap awal dan teori kemudian 1 jam terakhir
untuk praktikum dan evaluasi.
a.
Tahap 1 ( 1 jam pertama )
- Mengabsen Siswa
- Mengadakan Pretest
- Menjelaskan materi pembelajaran dengan pendekatan
espository untuk teori yakni berupa ceramah.
- Menjelaskan materi pembelajaran dengan pendekatan
demontrasi untuk praktikum dan simulasi.
- Siswa menyimak dan mengamati tentang materi yang
disampaikan.
- Siswa mendiskusikan tentang materi pembelajaran.
- membuat kesimpulan tentang pembelajaran
b.
Tahap 2 ( 1 jam terakhir)
-
Melakukan pengelompokan belajar siswa untuk tugas
praktikum
-
Menentukan ruang praktikum
-
Menyediakan bahan dan peralatan menggambar bentuk
-
Siswa menggambar bentuk Kelompok benda.sesuai dengan
tema yang ditentukan.
E. Pengelompokan Belajar
Pengelompokan belajar dibagi menjadi 2 :
a.
Untuk 1 jam pertama dimana pembelajaran dalam bentuk teori
maka seluruh siswa disatukan sesuai seperti pada kelas pada umumnya.
b.
Untuk 1 jam terakhir dalam sesi praktikum menggambar
bentuk siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok tertentu dengan mengatur meja di
dalam kelas kemudian setiap kelompok mendisplay objek kelompok benda yang akan
dijadikan sebagai model gambar bentuk.
F. Pembagian Waktu
Waktu yang diberikan 2 jam pelajaran :
1 jam pelajaran pertama untuk Pendahuluan dan Pembelajaran secara
teori
1 jam terakhir untuk praktikum menggambar bentuk dan evaluasi
G. Menentukan ruang ( Allocation of space)
Ruang yang cukup efektif untuk Pembelajaran Menggambar
bentuk adalah ruang kelas. Untuk pembelajaran secara konvensional maka cukup
mengikuti gaya kelas yang telah tersedia. Untuk pembelajaran praktek menggambar
bentuk, cukup dengan mendisplay meja yang dibagi kedalam kelompok-kelompok menggambar
bentuk agar siswa lebih muda dalam mengamati objek yang akan ditiru. Setiap
kelompok wajib menyediakan kelompok benda yang mewakili objek kubistis dan
objek silindris sebagai bahan perwakilan dalam menggambar bentuk kelompok
benda.
H. MEDIA
Media yang digunakan dalam pembelajaran menggambar
kelompok benda adalah sebagai berikut :
-
Manusia dan benda nyata yakni Guru dan para siswa
-
Media visual proyeksi yakni LCD
-
Media Cetak yakni Buku pelajaran, peralatan gambar
(pensil, penghapus, buku gambar, dll)
-
Media Display yakni objek-objek kelompok benda yang
akan dijadikan model menggambar bentuk
I. EVALUASI
a.
Tes Tertulis
-
Jelaskan pengertian menggambar bentuk!
-
Sebutkan langkah-langkah dalam menggambar bentuk!
-
Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik menggambar bentuk!
-
Sebutkan dan jelaskan Prinsip-prinsip menggambar
bentuk!
a.
Penilaian tes keterampilan
Kriteria penilaian gambar bentuk
Aspek-aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
Ketepatan bentuk
|
|
|
|
|
|
Ketepatan gelap terang
|
|
|
|
|
|
Komposisi
|
|
|
|
|
|
Perspektif
|
|
|
|
|
|
Proporsi
|
|
|
|
|
|
Bayang-bayang
|
|
|
|
|
|
Keterangan
1
= sangat kurang
2
= kurang
3
= cukup
4
= baik
5
= sangat baik
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Seni budaya
Kelas/Semester : IX IPA 1
Tahun Pelajaran : 2017/20158
Waktu Pengamatan :
Indikator sikap aktif dalam Menggambar bentuk
1.
Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2.
Baik jika
menunjukkan sudah ada usaha ambil
bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
3.
Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian
dalam menyelesaikan tugas kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1.
Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2.
Baik jika
menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten.
3.
Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha
bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara
terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
1.
Kurang baik jika
sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2.
Baik jika
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3.
Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.
Bubuhkan
tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
|
Nama Siswa
|
Sikap
|
||||||||
Aktif
|
Bekerjasama
|
Toleran
|
||||||||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas/Semester : IX IPA 1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Waktu Pengamatan :
Indikator terampil Menggambar bentuk
1.
Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat Menggambar
bentuk
2. Terampil jika menunjukkan
sudah ada usaha untuk Menggambar
bentuk tetapi belum tepat.
3.
Sangat terampill, jika menunjukkan
adanya usaha untuk Menggambar
bentuk dan sudah tepat
Bubuhkan
tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
|
Nama Siswa
|
Keterampilan
|
||
Menyajikan konsep
|
||||
KT
|
T
|
ST
|
||
1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
Keterangan:
KT :
Kurang terampil
T :
Terampil
ST :
Sangat terampil
A.
ANALISIS UMPAN BALIK
Hasil dari evaluasi dan
penilaian yang telah dilakukan menunjukkan sesuai atau tidak sesuainya dengan
tujuan yang hendak dicapai. Apabila tujuan yang dicapai masih perlu
disempurnakan maka untuk ke depan bisa diperbaiki agar proses pembelajaran
benar-benar berhasil.
REFERENSI
http://www.senibudayaku.com/2017/02/pengertian-menggambar-bentuk-dalam-seni-rupa-secara-lengkap.html
No comments:
Post a Comment