Tuesday, January 2, 2018

DESAIN INTRUKSIONAL DENGAN TEMA “MENGGAMBAR BENTUK UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (Penelitian Dan Pengembanagan )

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

( DESAIN INTRUKSIONAL DENGAN TEMA “MENGGAMBAR BENTUK UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS” )
  
OLEH :
SUKARDI

PENDIDIKAN SENI RUPA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017

PENDAHULUAN

            Sebelum memasuki rancangan Desain Intruksional tentang” Menggambar Bentuk untuk SMA” dengan durasi waktu 2 jam, alangkah baiknya jika mahasiswa mendeskripsikan terlebih dahulu tentang model Desain Intruksional yang akan pelajar pedomani pada rancangan yang akan dibuat.
            Mengenai Model Desain Intruksional yang dikemukakan oleh beberapa ahli bisa dikatakan memiliki  kesamaan pada setiap inti pembelajaran, yang membedakan hanyalah pada cara yang ditempuh disetiap pembelajaran. Setiap model yang dikembangkan oleh para ahli tentunya memiliki analisis, desain atau perancangan, pengembangan bahan ajar, melakukan implementasi, dan terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa untuk mengatahui berhasil atau tidaknya suatu Desain Intrukisonal.
            Salah satu model Desain Intruksional di sini yang paling menarik menurut saya sehingga menjadi pedoman saya membuat rancangan dalam menggambar bentuk untuk Sekolah Menengah Atas adalah model dari Gerlach dan Ely.
            Model Gerlach dan Ely adalah suatu metode perencanaan pembelajaran yang sistematis dalam arti setiap unsur memiliki keterkaitan yang saling berhubungan dan menunjang satu sama lain. Saya berpedoman pada rancangan ini karena menarik menuut saya yakni memperlihatkan keseluruhan proses pembelajaran yang baik  dan memperlihatkan hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lain serta menyajikan pola urutan yang dapat dapat dikembangkan dalam suatu rencana untuk mengajar. Model ini melibatkan sepuluh unsur Desain Intruksional sebagai pedoman saya dalam merancang perencanaan pembelajaran yang akan saya bahas satu persatu dalam rancangan yang saya buat. 10 unsur pada model Intruksional ini adalah sebagai berikut :
1.      Merumuskan tujuan pembelajaran (specification of object)
Menurut Gerlach dan Ely, Tujuan instruksional harus dirumuskan sesuai dengan  kemampuan yang dimiliki siswa pada tingkat jenjang belajar tertentu. Terdapat empat unsur pokok dalam perumusan tujuan pembelajaran, diantaranya :
-          Audience, Secara bahasa audience berarti pendengar. Dalam konteks pembelajaran yang dimaksud audience adalah siswa. Audience merupakan subjek sekaligus objek dalam pembelajaran.
-          Behavior, adalah tingkah laku atau aktivitas suatu proses. Dalam konteks pembelajaran, behavior nampak pada aktivitas siswa dalam pembelajaran.
-          Condition, atau kondisi diartikan sebagai suatu keadaan. Dalam konteks pembelajaran, condition adalah keadaan siswa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas pembelajaran, serta persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai.
-          Degree, Dalam konteks ini degree berarti suatu perbandingan. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan kondisi sebelum dan setelah belajar.
2.      Menentukan isi materi (specification of content)
Pemilihan materi haruslah spesifik agar lebih mudah membatasi ruang lingkupnya dan dapat lebih jelas dan mudah dibandingkan dan dipisahkan dengan kelompok lainnya. Isi materi harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapainya.
3.      Menurut kemampuan awal/penilaian kemampuan awal siswa (Assesment of Entering behaviors)
Kemampuan awal siswa ditentukan dengan memberikan tes awal. Pengetahuan tentang kemampuan awal siswa ini penting bagi pengajar agar dapat memberikan dosis pelajaran yang tepat; tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.
4.      Menentukan teknik dan strategi (Determination of strategy)
strategi merupakan pendekatan yang dipakai pengajar dalam memanipulasi informasi, memilih sumber-sumber, dan menentukan tugas/peranan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar.
5.      Pengelompokan belajar (Organization of groups)
Setelah menentukan pendekatan dan metode, pengajar harus mulai merencanakan bagaimana kelompok belajar akan diatur.
6.      Menentukan pembagian waktu (Allocation of times)
yaitu apakah sebagian besar waktunya harus dialokasikan untuk presentasi atau pemberian informasi, untuk pekerjaan laboratorium secara individual, atau untuk diskusi.
7.      Menentukan ruang (Allocation of space)
alokasi ruang ditentukan dengan menjawab apakah tujuan belajar dapat dipakai secara lebih efektif dengan belajar secara mandiri dan bebas, berinteraksi antarsiswa, atau mendegarkan penjelasan dan bertatap muka dengan pengajar.
8.      Memilih media instruksional yang sesuai (Allocation of Resources)
Gerlach dan Ely mambagi media sebagai sumber belajar ini ke dalam lima katergori, yaitu: (a) manusia dan  benda nyata, (b) media visual proyeksi, (c) media audio, (d) media cetak, dna (e) media display.
9.      Mengevaluasi hasil belajar (evaluation of performance)
Semua usaha kegiatan pengembangan instruksional di atas dapat dikatakan berhasil atau tidak setelah tingkah laku akhir belajar tersebut dievaluasi. Instrumen evaluasi dikembangkan atas dasar rumusan tujuan dan harus dapat mengukur keberhasilan secara benar dan objektif.
10.  Menganalisi umpan balik (analysis of feed back)
Data dari analisis umpan balik yang diperoleh dari evaluasi, tes maupun tanggapan-tanggapan tentang kegiatan pembelajaran ini menentukan apakah sistem, metode maupun media yang dipakai dalam pembelajaran tersebut sudah sesuai untuk tujuan yang dicapai atau masih perlu disempurnakan

            Berikut adalah rancangan desain Intruksional terhadap menggambar bentuk Untuk SMA dengan berpedoman pada model Gerlach dan Ely.

DESAIN INTRUKSIONAL
“MENGGAMBAR BENTUK (KELOMPOK BENDA ) UNTUK SMA”

Satuan Pendidikan          : SMA  Negeri  ...  MAKASSAR
Kelas/Semester                : IX IPA 1/2
Mata Pelajaran                 : Seni Budaya ( Seni Rupa )
Materi Pokok                   : Menggambar bentuk ( Kelompok Benda)
Waktu                              : 2 X 45 Menit

A.    TUJUAN PEMBELAJARAN ( Specification of object )
a.       Tujuan Umum (Goals)
-          Siswa mampu memahami pengertian dan langkah-langkah menggambar bentuk.
-          Siswa mampu memahami teknik-teknik dalam menggambar bentuk.
-          Siswa mampu memahami prinsip-prinsip dalam menggambar bentuk kelompok benda.
b.      Tujuan Umum ( Objektif)
-          Setelah mengamati penjelasan Guru, Siswa kelas IX IPA 1 dapat mendeskripsikan pengertian menggambar bentuk
-          Setelah memahami penjelasan Guru, Siswa kelas IX IPA 1 dapat menguraikan langkah-langkah menggambar bentuk.
-          Setelah mengamati demontrasi Guru, Siswa kelas IX IPA 1 dapat menunjukkan langkah-langkah menggambar bentuk ke dalam suatu karya.
-          Setelah mengamati penjelasan Guru, Siswa kelas IX IPA 1 dapat menjelaskan teknik-teknik menggambar bentuk.
-          Setelah mengamati penjelasan dan demontrasi Guru, Siswa kelas IX IPA 1 dapat memilih satu teknik menggambar bentuk dan menunjukkannya dalam suatu karya.
-          Setelah mengamati penjelasan Guru, Siswa kelas IX IPA 1 dapat mendeskripsikan prinsip-prinsip menggambar bentuk.
-          Setelah mengamati penjelasan dan demontrasi Guru, Siswa kelas IX IPA 1 dapat menerapkan prinsip-prinsip menggambar bentuk ke dalam karya gambar bentuk kelompok benda kubistis dan silindris.
B.     Materi ( Content )
Menggambar bentuk kelompok benda (Kubistis dan silindris).
a.      Pengertian menggambar bentuk.
Menggambar bentuk merupakan kegiatan menggambar objek benda secara objektif sesuai keadaan yang sebenarnya. Artinya, dalam menggambar objek benda digambar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya baik bentuk, tekstur, warna dan gelap terangnya.
Dengan demikian, Menggambar bentuk adalah gagasan bentuk yang diwujudkan ke dalam objek dua dimensi menggunakan kemahiran tangan dengan media titik, garis, bentuk,bidang, warna, gelap terang dan tekstur yang dibuat dengan memperhatikan ketepatan bentuk, proporsi, komposisi serta perspektif sehingga menghasilkan karya yang indah.
Pada prinsipnya istilah gambar bentuk hanya ditujukan pada kegiatan menggambar obyek-obyek benda mati yang sering dikenal dengan istilah “Still life”, sedangkan pada kegiatan menggambar bentuk objek manusia dikenal dengan istilah “menggambar model”.
b.      Ragam Objek Gambar Bentuk
Objek gambar bentuk adalah berbagai jenis benda baik benda alam maupun benda buatan manusia. Berbagai macam bentuk benda tersebut dapat dibedakan dalam bentuk benda Geometris (bentuk benda beraturan dan dapat diukur) dan Nongeometris (bentuk benda tak beraturan/ bebas). Sedangkan menurut bentuk sudut dan bentuk bidang suatu benda dapat dibedakan menjadi lima bentuk, antara lain sebagai berikut:
- Bentuk Kubistis
Bentuk kubistis adalah bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk dasar kubus dan balok. Contohnya. meja, kursi, TV, kulkas, radio, dan lain-lain.
- Bentuk Silindris
Bentuk silindris adalah bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk dasar silinder atau tabung. Contohnya. botol, gelas, termos, kaleng, dan lain-lain.
-Bentuk bebas
Bentuk bebas adalah bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk dasar tidak beraturan atau bebas. Contohnya. buah, bunga, daun, batu, dan lain-lain.
- Bentuk Piramid dan Kerucut
Bentuk piramid dan Kerucut adalah bentuk-bentuk benda dengan bentuk dasar limas atau bagian atas lancip. Bentuk piramid memiliki sisi dengan bentuk segitiga, adapun bentuk kerucut merupakan benda berbentuk dasar seperti limas namun tidak bersisi. Contohnya. kubah, Piramid mesir, terompet, dan lain-lain.
- Bentuk Bola atau Bulat
Bentuk bola atau bulat adalah bentuk-bentuk benda yang memiliki bentuk dasar bulat seperti bola dan bagian dalamnya terkesan berisi (pejal). Contohnya. Semangka, bola, globe, dan lain-lain.
c.       Langkah-langkah menggambar bentuk.
-           Memilih objek yang akan dijadikan model Langkah awal dala menggambar bentuk adalah memilih model. Benda-benda yang akan dijadikan model adalah benda-benda mati yang ada dilingkungan kita dalam kehidupan sehari-hari (still life).
-          Menata objek model
Langkah kedua dalam menggambar bentuk adalah penataan model di depan si penggambar. Menata model sebelum memulai mensket gambar itu sangat penting, karena penataan itu berorientasi kepada keindahan. Jika penataan awal tidak baik maka sulit mencapai keindahan pada tahap berikutnya karena proses menggambar bentuk hanya meniru apa adanya.
-          Menskets objek gambar
-Langkah ketiga dalam menggambar bentuk yaitu mensket benda pada bidang gambar. Kegiatan mensket menjadi kunci kesuksesan pada tahap proses berikutnya.
-          Mengarsir objek gambar
Langkah keempat dalam menggambar bentuk adalah mengarsir objek gambar. Kegiatan ini akan mengkahasilkan bentuk benda yang terlihat jelas dan plastisitas.
-          Finishing gambar
Langkah kelima dalam menggambar bentuk adalah finishing (penyelesaian karya). Pada tahap ini yang penting diperhatikan adalah lingkungan objek gambar yang disebut background (latar belakang). Setelah objek utama dikerjakan secara cermat maka latar belakang juga harus dikerjakan dengan cermat supaya mendukung penampilan objek utama tadi.
d.      Teknik-teknik menggambar bentuk
-          Cara menggambar teknik pointilis
Pointilis adalah teknik menggambar bentuk yang dilakukan dengan menggunakan titik-titik secara berulang-ulang sampai membentuk suatu objek gambar. Sedangkan dalam istilah sendiri pointilisme merupakan teknik melukis yang mana lukisan yang dibuat tersebut tersusun atas titik-titik kecil dengan menggunakan berbagai macam warna hingga membentuk objek gambar.
-          Teknik menggambar arsir
Jadi teknik menggambar bentuk dengan cara arsir ini bisa dilakukan dengan menggunakan spidol, pensil, arang, bolpoin ataupun alat tulis lain. Adapun teknik ini berupa garis-garis yang berulang hingga membentuk sebuah objek gambar, akan tetapi di sini kita juga harus bisa membuat kesan gradasi gelap terang dan juga kesan 3 dimensi agar hasil lukisan menjadi lebih hidup.
-          Teknik blok (siluet)
Teknik blok atau yang juga akrab disebut teknik siluet ini sebenarnya cara menggambar yang dilakukan dengan menutup objek gambar menggunakan 1 warna sehingga kesan yang ditimbulkan hanyalah siluet dari objeknya saja, bukan sebuah detail objek.
-          Teknik menggambar aquarel (sapuan basah)
Dalam teknik ini memang sengaja menggunakan media yang basah agar hasil gambarnya bisa transparan dan catnya bisa cepat menyebar. Sedangkan alat yang paling tepat dan biasa digunakan adalah kuas berukuran sedang atau kecil.
-          Teknik dussel (gosok)
Teknik Dussel atau yang juga dikenal sebagai teknik gosok merupakan salah satu teknik menggambar menggosok hingga muncul efek gelap terang. Biasanya teknik ini diterapkan saat menggambar wajah manusia ataupun benda-benda lainnya.
-          Teknik plakat
Plakat adalah teknik menggambar bentuk atau teknik lukis yang mengandalkan sapuan cat yang lebih tebal.
-          Teknlik linear atau garis
teknik ini bisa dilakukan dengan menggambar suatu objek, bisa benda ataupun pemandangan dengan mengandalkan garis lurus dan lengkung.
e.       Prinsip-prinsip menggambar bentuk
-          Ketepatan bentuk, yakni bentuk ciri khas benda masing-masing yang membedakan masing-masing yang membedakan bentuk benda yang satu dengan bentuk beda yang lainnya. Seperti bentuk kursi yang berbeda dengan bentuk meja, bentuk ember tidak sama dengan bentuk panci, bentuk buah mangga tidak sama dengan bentuk buah jambu dan seterusnya.
-          Komposisi atau susunan tata letak benda, ialah ketepatan menyusun letak masing-masing bagian dari benda itu sendiri atau masing-masing benda terhadap benda yang lain dan lingkungannya.
-          Perspektif
Secara umum gambar ialah tiruan dari suatu benda dan alam yang dilihat, dengan demikian apa yang dilihat sebenarnya berupa bentuk-bentuk 3 dimensi itu harus dapat duwujudkan di atas bidang gambar yang hanya 2 dimensi. Cara untuk menyatakan hal tersebut menggunakan teknik perspektif. Perspektif dapat memperlihatkan perubahan benda ataupun warna yang disebabkan oleh perbedaan jarak benda dari pandangan benda.
-          Proporsi atau perbandingan bagian-bagian obyek
Proporsi atau perbandingan bagian-bagian obyek ialah perbandingan besar kecilnya bagian demi bagian dari masing-masing benda (misalnya perbandingan besar kursi dengan besar kakinya atau tingginya), atau perbandingan antara ukuran benda yang satu terhadap benda yang lainnya.
-          Tekstur ataupun rasa permukaan bahan ialah sifat permukaan benda yang membedakan antara benda satu dengan benda lain yang tidak sejenis, seperti benda terbuat kayu, kaca, bambu, logam, tanah liat, dan lain-lain.kstur benda.
-          Terang gelapnya obyek. Hal ini bertujuan untuk menentukan bagian benda yang terang dan gelap merupakan upaya untuk menimbulkan kesan tiga dimensi, agar gambar tidak tampak datar saja.
C.    Pretest ( Penentuan kemampuan awal siswa)
Dilakukan dengan 2 Tahap :
a.       Pretest secara teori dengan memberikan pertanyaan secara acak dan umum mengenai menggambar bentuk.
b.      Pretest secara Praktikum dengan memberikan Objek sederhana melalui LCD untuk diikuti secara massal dalam uji coba praktek menggambar dengan mengamati.

D.    Teknik dan strategi ( Strategy)
Dalam pembelajaran menggambar bentuk ini terbagi dalam 2 kategori yakni teori dan praktikum dengan durasi waktu 2 jam pelajaran. Meskipun dengan durasi waktu yang sangat singkat pengajar tetap membagi dalam pembelajaran teori dan praktikum dikarenakan kedua unsur tersebut saling berkaitan. 1 jam pelajaran untuk tahap awal dan teori kemudian 1 jam terakhir untuk praktikum dan evaluasi.
a.       Tahap 1 ( 1 jam pertama )
- Mengabsen Siswa
- Mengadakan Pretest
- Menjelaskan materi pembelajaran dengan pendekatan espository untuk teori yakni berupa ceramah.
- Menjelaskan materi pembelajaran dengan pendekatan demontrasi untuk praktikum dan simulasi.
- Siswa menyimak dan mengamati tentang materi yang disampaikan.
- Siswa mendiskusikan tentang materi pembelajaran.
- membuat kesimpulan tentang pembelajaran
b.      Tahap 2 ( 1 jam terakhir)
-          Melakukan pengelompokan belajar siswa untuk tugas praktikum
-          Menentukan ruang praktikum
-          Menyediakan bahan dan peralatan menggambar bentuk
-          Siswa menggambar bentuk Kelompok benda.sesuai dengan tema yang ditentukan.
E.     Pengelompokan Belajar
Pengelompokan belajar dibagi menjadi 2 :
a.       Untuk 1 jam pertama dimana pembelajaran dalam bentuk teori maka seluruh siswa disatukan sesuai seperti pada kelas pada umumnya.
b.      Untuk 1 jam terakhir dalam sesi praktikum menggambar bentuk siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok tertentu dengan mengatur meja di dalam kelas kemudian setiap kelompok mendisplay objek kelompok benda yang akan dijadikan sebagai model gambar bentuk.
F.     Pembagian Waktu
Waktu yang diberikan 2 jam pelajaran :
1 jam pelajaran pertama  untuk Pendahuluan dan Pembelajaran secara teori
1 jam terakhir untuk praktikum menggambar bentuk dan evaluasi
G.    Menentukan ruang ( Allocation of space)
Ruang yang cukup efektif untuk Pembelajaran Menggambar bentuk adalah ruang kelas. Untuk pembelajaran secara konvensional maka cukup mengikuti gaya kelas yang telah tersedia. Untuk pembelajaran praktek menggambar bentuk, cukup dengan mendisplay meja yang dibagi kedalam kelompok-kelompok menggambar bentuk agar siswa lebih muda dalam mengamati objek yang akan ditiru. Setiap kelompok wajib menyediakan kelompok benda yang mewakili objek kubistis dan objek silindris sebagai bahan perwakilan dalam menggambar bentuk kelompok benda.
H.    MEDIA
Media yang digunakan dalam pembelajaran menggambar kelompok benda adalah sebagai berikut :
-          Manusia dan benda nyata yakni Guru dan para siswa
-          Media visual proyeksi yakni LCD
-          Media Cetak yakni Buku pelajaran, peralatan gambar (pensil, penghapus, buku gambar, dll)
-          Media Display yakni objek-objek kelompok benda yang akan dijadikan model menggambar bentuk
I.       EVALUASI
a.       Tes Tertulis
-          Jelaskan pengertian menggambar bentuk!
-          Sebutkan langkah-langkah dalam menggambar bentuk!
-          Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik menggambar bentuk!
-          Sebutkan dan jelaskan Prinsip-prinsip menggambar bentuk!

a.       Penilaian tes keterampilan
Kriteria penilaian gambar bentuk

Aspek-aspek yang dinilai
Penilaian
1
2
3
4
5
Ketepatan bentuk





Ketepatan gelap terang





Komposisi





Perspektif





Proporsi





Bayang-bayang





Keterangan
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran            : Seni budaya
Kelas/Semester            : IX IPA 1
Tahun Pelajaran           : 2017/20158
Waktu Pengamatan     :
Indikator sikap aktif dalam Menggambar bentuk
1.      Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2.      Baik jika menunjukkan sudah ada  usaha ambil bagian dalam pembelajaran  tetapi belum ajeg/konsisten
3.      Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian  dalam menyelesaikan tugas kelompok  secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1.      Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2.      Baik jika menunjukkan sudah ada  usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3.      Sangat baik jika menunjukkan adanya  usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1.      Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2.      Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3.      Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
Nama Siswa
Sikap
Aktif
Bekerjasama
Toleran
1










2










3










4










5











LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran            : Seni Budaya
Kelas/Semester            : IX IPA 1
Tahun Pelajaran           : 2017/2018
Waktu Pengamatan     :
Indikator terampil Menggambar bentuk

1.      Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat Menggambar bentuk
2.      Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk Menggambar bentuk  tetapi belum tepat.
3.      Sangat terampill, jika menunjukkan adanya usaha untuk Menggambar bentuk dan sudah tepat
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No
Nama Siswa
Keterampilan
Menyajikan konsep
KT
T
ST
1




2




3




4




5




6





Keterangan:
KT       : Kurang terampil
T          : Terampil
ST        : Sangat terampil

A.    ANALISIS UMPAN BALIK
Hasil dari evaluasi dan penilaian yang telah dilakukan menunjukkan sesuai atau tidak sesuainya dengan tujuan yang hendak dicapai. Apabila tujuan yang dicapai masih perlu disempurnakan maka untuk ke depan bisa diperbaiki agar proses pembelajaran benar-benar berhasil.

REFERENSI






No comments:

Post a Comment

Desain Sistem Intruksional (System Intructional Design)

PENELITIAN DAN PENGEMBANAGAN (MENGURAIKAN DESAIN SISTEM INTRUKSIONAL MENURUT SEORANG AHLI DENGAN KALIMAT SENDIRI ) OLEH : SUKARD...